Crystal Palace telah mengajukan banding resmi ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) setelah UEFA mengeluarkan mereka dari Liga Europa ke Liga Conference karena melanggar aturan kepemilikan multi-klub.
Perselisihan ini bermuara pada aturan UEFA yang menyatakan bahwa tidak ada individu atau perusahaan yang dapat memiliki pengaruh yang menentukan atas lebih dari satu klub yang berkompetisi di turnamen Eropa.
John Textor, pengusaha Amerika di balik Eagle Football Group, memiliki saham yang signifikan di Crystal Palace dan Lyon.
UEFA memutuskan bahwa Palace gagal menunjukkan bukti restrukturisasi kepemilikan sebelum batas waktu 1 Maret.
Akibatnya, Lyon tetap berada di Liga Europa, dan Palace siap berlaga di Liga Conference, sementara Nottingham Forest akan mengambil tempat mereka di kompetisi kasta kedua Eropa tersebut.
Palace berupaya agar keputusan UEFA dibatalkan dan merebut kembali tempat mereka di Liga Europa, yang akan merugikan Lyon atau Forest.
CAS mengonfirmasi bahwa Palace berupaya untuk mengambil tempat Forest atau Lyon di Liga Europa.
Pihak klub menegaskan bahwa Textor tidak pernah memiliki kendali yang menentukan di Selhurst Park.
Ketua Palace, Steve Parish, sebelumnya mengatakan kepada podcast The Rest is Football: “Kami tahu, dengan tegas, bahwa John (Textor) tidak memiliki pengaruh yang menentukan atas klub.
“Kami tahu kami telah membuktikannya tanpa keraguan karena itu adalah fakta.” Namun, UEFA menolak pembelaan Palace.
Putusan akhir diperkirakan akan diumumkan pada atau sebelum 11 Agustus, menjelang babak penyisihan grup Liga Europa, yang dimulai pada 24 September.
Jika banding gagal, kemungkinan besar Nottingham Forest – yang finis di peringkat ketujuh Liga Premier – akan menggantikan Palace di Liga Europa.
Kasus ini telah memunculkan pertanyaan baru tentang konsistensi UEFA dalam menerapkan aturan kepemilikan multi-klub.
Pemilik Nottingham Forest, Evangelos Marinakis, memenuhi kriteria UEFA tahun lalu dengan menempatkan sahamnya dalam blind trust, sementara restrukturisasi Palace dianggap tidak memadai.
Textor telah setuju untuk menjual sahamnya di Palace kepada pemilik New York Jets, Woody Johnson, tetapi langkah tersebut datang terlambat untuk memuaskan UEFA.
Hasil banding ini dapat berdampak signifikan, tidak hanya bagi Crystal Palace tetapi juga untuk penegakan aturan kepemilikan multi-klub di seluruh sepak bola Eropa, yang berpotensi memengaruhi pemilik klub termasuk Manchester City dan Manchester United.